Beberapa alasan manusia enggan untuk berubah

Beberapa alasan manusia enggan untuk berubah



Argumen Kenapa manusia malas beralih yang sukses diidentifikasi oleh John C. Maxwell
Change is not made without inconvenience, even from worse to better
Richard Hooker

1. Pergantian itu bukanlah datang dari orang tersebut
Umumnya sikap kita pada pergantian lebih ditetapkan oleh " Apakah saya yang memeloporinya " atau " Orang lain yang memeloporinya ".
John C. Maxwell

2. Masalah Pada Rutinitas
Pertama-tama kita membuat habit. Namun lalu habit bakal membuat kita. Untuk beralih kita mesti mempunyai kekuatan belajar dua hal sekalian, satu, belajar buang rutinitas kebiasaan lama (To Unlearn) serta dua, mengambil atau belajar (to learn) perihal beberapa hal yang baru.

3. Pergantian Menyebabkan Ketakutan-ketakutan pada Suatu hal yang Baru
Umumnya kita lebih familier dengan beberapa masalah lama daripada solusi-solusi baru. Saat semua suatu hal beralih, masuk dunia baru bisa dimisalkan seperti masuk rimba yang gelap tanpa ada panduan jalan, peta serta kompas. Bahkan juga di sana tidak ada pernghuni sekalipun. Untuk hadapi pergantian, adakalanya Anda harus meruntuhkan semua bnagunan lama yang telah ada di sana. Bukan hanya tempelkan bangunan-bangunan baru di seputar gedung lama.

4. Maksud Pergantian Tak Jelas
Saat satu ketentuan di buat, makin jauh seseorang karyawan mendengarnya dari pengambil ketentuan jadi makin besar juga keenganan untuk menerimanya. Pergantian senantiasa melibatkan visi, yang berarti " ada suatu hal yang bisa dipandang seorang ", sesaat yang lain belum pasti dapat melihatnya. Pekerjaan Anda yaitu bikin supaya apa yang Anda saksikan itu bisa pula dipandang dengan terang oleh beberapa orang Anda.
" Ngapain sih yang telah bagus-bagus serta enak kok dirubah lagi? " Beberapa orang yang bergumam sekian umumnya belum dapat lihat apa yang Anda saksikan. Mungkin saja mereka melihatnya, namun masih tetap samar-samar, serta cara lihat atau perspektifnya berbeda.
Untuk bikin mereka terang jadi idealnya kebanyakan orang mesti terima info dari Tangan Pertama. Dengan demikian, mereka lebih familiar serta tambah nyaman. Senantiasa saja ada ketidaksamaan " rasa " lihat dari tangan pertama dengan lihat dari tangan ke-2 atau ketiga. Jadi upayakanlah memberi " First hand Information " pada mereka yang Anda angap utama dalam pergantian ini.

5. Pergantian Menyebabkan Rasa Takut Kegagalan
Beberapa orang yang pilih untuk sebatas bermain supaya " jangan sempat kehilangan " (Play to not-lose) dari pada " bermain untuk menang " (Play to win). Ke-2 sikap ini pasti tidak sama. Beberapa orang yang masuk dalam kelompok pertama condong hindari kemungkinan. Mereka ibaratnya melindungi anaknya dengan penuh hati-hati waktu tengah belajar naik sepeda. Mereka tidak memperbolehkan anaknya jatuh dari sepeda walau jatuh itu bakal membuatnya lebih waspada. Bila sekolah, prinsipnya yaitu " yang utama lulus saja " atau " yang utama tak drop out ". Beberapa orang ini tidak sama dengan grup ke-2 yang condong lebh berani dalam hadapi kegagalan. Untuk mereka " kegagalan yaitu Ibu dari Penemuan ". Dengan kegagalan mereka jadi lebih berani hadapi hidup.

6. Pengorbanan yang Diberikan Terlampau Besar
" Pengorbanan " kerapkali bukanlah adalah cerminan dari suatu hal yang berlangsung sebenarnya, tetapi cerminan dari apa yang dipikirkan seorang. Dengan kata lain, persepsi pada perubahanlah yang membuat pandangan-pandangan seorang. Manusia pada intinya malas terima satu pergantian pada saat ia memiliki persepsi bahwa pengorbanan yang perlu diberikan semakin besar dari pada manfaat yang bakal diterimanya.
Manusia senantiasa menimbang-nimbang jalinan pada manfaat/mudarat, keuntungan/kerugian personal yang bakal dihadapi, serta sudah pasti manfaat/kerugian organisasi/bangsanya. Untuk mendorong pergantian diperlukan kepercayaan bahwa manfaat yang bakal di terima semakin besar dari pada pengorbanan-pengorbanan yang perlu diberikan.

7. Telah Senang dengan Keadaan Sekarang
Satu saat manusia bakal alami atau masuk zona kenyamanan (Comfort Zone) serta memeluk erat-erat selimut kenyamanan (security blanket) -nya. Hampir tiap-tiap kanak-kanak mempunyai selimut itu. Tidak ada cara lain untuk merubah manusia terkecuali membuatnya sadar dengan ia sendiri yang mengubahnya. Dalam pekerjaan, bisnis, atau pemerintahan, sebenarnya sikap manusia sama juga. Umumnya kita lebih pilih untuk mati dari pada beralih. Kita biarlah seluruhnya jalan seperti pada awal mulanya, meskipun kita telah menuju pada jurang kehancuran. Beberapa orang dewasa satu saat akan masuk zona kenyamanan itu serta memeluk erat-erat selimut rasa amannya. Mereka bahkan juga malas melepaskannya. Sepanjang manusia telah terasa senang serta nyaman, pergantian bakal susah diwujudkan.

8. Pikiran-pikiran Negatif
Mereka yang berpikiran negatif bakal hadapi kekecewaan di saat depannya. Pergantian sudah pasti bakal susah dikerjakan sepanjang beberapa orang mempunyai pikiran negatif. Beberapa orang yang berpikiran negatif bakal senantiasa mencari alasantasi bahwa pergantian yang dikerjakan salah serta menyimpang. Beberapa orang yang berpikiran negatif bakal senantiasa membuat halangan-halangan serta sudah pasti bisa Anda jumpai dimana saja Anda ada. Namun hukum alam menyampaikan, mereka yang tidak ingin beralih bakal menjumpai kesulitannya sendiri.

9. Beberapa Pengikut Tidak Mempunyai Tertarik Pada Pemimpinnya
Pemimpin dapat tidak berhasil lakukan pergantian bila pengikut-pengikutnya kurang tertarik. Tanpa ada Integritas, seseorang pemimpin tidak bakal dituruti, kata-katanya tidak bakal bertuah.

10. Kekhawatiran Seseorang Atasan
Kekhawatiran tidak cuma ada dibawah, tetapi juga diatas. Banyak kegagalan organisasi yang juga dikarenakan oleh masalah di line atas, yakni atasan-atasan yg tidak kompak, sama-sama menyalahkan serta kuatir pada pergantian yang sudah mereka canangkan sendiri. Mereka mau beralih, namun tidak ingin terima akibat-akibat negatifnya, seperti kritikan tajam, demo karyawan, surat kaleng, salah arah, kehilangan tunjangan-tunjangan, atau kehilangan jabatan. Mereka terkadang berasumsi kritik juga sebagai serangan pada hidup pribadinya, bukanlah juga sebagai cambuk untuk perbaikan.

11. Pergantian Dapat Bermakna Kehilangan Sesuatu
Dalam tiap-tiap pergantian, orang senantiasa menimbang-nimbang apa yang akan berlangsung pada hidup pribadinya. Sekurang-kurangnya ada tiga grup yang tidak sama dalam terima mengakibatkan...
(1). Mereka yang dirugikan
(2). Mereka yang sedikit dipengaruhi dan
(3). Mereka yang akan diuntungkan

Mereka yang terasa bakal jadi korban atau mesti semakin banyak berkorban terang bakal sangatlah terasa diperlakukan tak adil, serta sudah pasti menghalangi pergantian. Jadi, sekecil apa pun, coba hindari perlakuan-perlakuan kurang adil dalam pergantian. Tiap-tiap pihak mesti diusahakan terima dampak pergantian dengan jumlah yang sama.

wdcfawqafwef